
JAKARTA – 28 Agustus 2024. Remaja Indonesia sebagai bagian dari bonus demografi memiliki peran kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 di mana peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan menjadi pilar utamanya. Ada beragam cara yang bisa dilakukan para remaja untuk ikut berpartisipasi dalam menjalani gaya hidup yang lebih sehat sekaligus menjaga bumi. Mulai dari langkah kecil di rumah hingga ikut serta dalam gerakan kolektif berskala global seperti Meatless Monday Indonesia (MMI) yang bertujuan mendorong masyarakat Indonesia khususnya masyarakat urban usia produktif dalam mengurangi konsumsi daging demi kesehatan mereka dan keberlangsungan planet bumi.
Hal ini dikatakan Dian Rosdiana, Executive Director Jalin Foundation dalam rangka menyambut kegiatan Parara Youth World Month yang diselenggarakan Rabu (28/8) di Parara Ethical Store & Café, Kemang, Jakarta Selatan. Dalam kegiatan bertema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan“ ini, kolaborasi antara Jalin Foundation dengan Konsorsium Panen Raya Nusantara (Parara) bertujuan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai gerakan Meatless Monday di Indonesia, termasuk apa saja yang sudah dilakukan dan agenda kedepannya. Selain itu, lanjut Dian, kegiatan ini menekankan bahwa MMI sebagai bagian dari gerakan global Meatless Monday yang telah dilakukan di 40 Negara bisa diikuti oleh remaja untuk mulai sadar terkait pola hidup sehat dan berkelanjutan.
Kegiatan yang didukung oleh 50 lembaga ini juga menghadirkan Talkshow bertajuk “Pentingnya Transformasi Dalam Sistem Pangan Untuk Generasi Muda”. Mewakili MMI, turut hadir Andi Reski sebagai pembicara. Dalam paparannya, Ekki menekankan bahwa konsep utama yang diusung MMI adalah mendorong orang untuk mengurangi konsumsi daging (daging merah, unggas, seafood, dan produk susu) dan memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Adapun Hari Senin dipilih karena dianggap sebagai awal minggu yang ideal untuk memulai perubahan dan kebiasaan baru.
“Inilah yang membedakan gerakan MMI dari gaya hidup vegetarian atau vegan. MMI pun tidak bertujuan untuk sepenuhnya menghapus konsumsi daging, melainkan hanya menguranginya dalam satu hari dalam seminggu,” ujar Ekki.
Lebih lanjut, dalam Talkshow ini diungkapkan juga beragam manfaat dari tidak mengkonsumsi daging dan turunannya sehari dalam seminggu. Manfaat bagi tubuh, lanjut Ekki, tentunya dapat mengontrol kolesterol, memperbaiki pencernaan, mengontrol berat badan, memperkuat imunitas tubuh, dan membantu mengurangi risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya.
Di luar manfaatnya bagi tubuh, gerakan MMI juga mempunyai peran penting dalam melestarikan sumber daya alam dan memerangi perubahan iklim. Selain itu, Ekki berharap MMI dapat mempromosikan keanekaragaman pangan nabati lokal sebagai bagian dari misi mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat dan kelestarian lingkungan.